Memang menulis itu sulit, dalam menulis artikel blog aja semangat harus mengebu-gebu baru bisa nulis apalagi menulis buku fiuuh. Tapi kali ini berbeda, Senin ini saya mendapat pelatihan dalam menulis buku oleh Pak Bambang Trim dari TrimKom di Comlabs USDI ITB. Dari pelatihan ini dapat banyak pengetahuan baru yang bisa dibilang step-by-step menulis buku.
Foto bersama Pak Bambang Trim dan peserta pelatihan
Mungkin ada sedikit pertanyaan mengapa harus menulis?. Pak Trim menjawab dalam presentasinya katanya membaca adalah untuk meluaskan kefasihan dan menulis adalah untuk menaikkan derajat kefasihan. Lalu cara-cara yang ditunjukannya pun cukup menarik seperti mencoba merangkai dari beberapa kata dan harus menjadi sebuah paragraf yang bermakna, saya pun ikut mengarang kata-kata yang diberikan menjadi potongan cerita seperti berikut.
Terlintas dipikiranku Indonesia. Negeri yang menurutku kaya dan paling indah di jagat semesta ini. Namun belum sampai waktu berkeliling dan menikmati betapa aduhainya Indonesia. Waktuku banyak terpakai untuk mencari titian ilmu di bangku sekolah. Sekedar cerita dari perjalanan orang belum terbukti ampuh mengobati rasa ingin tahuku. Ingin segera keluar dan menikmati kebebasan. Zaman berganti zaman namun cita-cita pun belum tercapai. Rasa yang membingukan dengan dilema memilih perubahan hidup. Tapi Aku pun tersadar semua mozaik pikiranku akan terpadu dan berkelindan mencapai tujuan, selama suluh harapan masih terbakar dalam pikiranku menyapa Indonesia.
Sepotong karangan tadi rupanya sebagai bahan latihan agar kita dapat menggali pembendaharaan kosakata yang kita punya. Efektif memang, jadi kita bisa lebih terarah dalam menulis. Pak Trim juga memberikan tips lain dalam menulis buku. Pertama menulis buku itu adalah sebuah proses yang dikuatkan terus-menerus jadi kalau kita tidak memulainya dari satu lembar yasudah tidak akan jadi itu buku. Lalu kita memang harus memiliki rasa suka, hasrat, dan tentunya ambisi untuk menerbitkan buku kita. Terakhir menulis adalah keterampilan hidup, bukan bakat sehingga siapapun dapat dilatih menulis.

Memang saya pribadi juga masih sulit dalam menulis. Saya lebih senang bercerita secara lisan tapi tidak bisa dituliskan dalam catatan. Mungkin kalimat berikut bisa menjadi teman-teman pembaca untuk memulai menulis sekarang.
"Yang tertulis akan abadi yang diucapkan lenyap bersama angin.." (verva volant, scripta manent - Caius Titus)

Mau tau cerita selanjutnya nantikan postingan berikutnya :) by #arg.


2 Comments

  1. Ditunggu part berikutnya cang. Ilmunya bermanfaat banget buat aku kalau mau nulis blog nih. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe..terima kasih, ntar di update lagi :)

      Hapus